Subneting
adalah teknik yang digunakan untuk memberikan fleksibilitas dengan membagi-bagi
jaringan menjadi bagian-bagian lebih kecil.
Tujuan
dari subneting antara lain:
·
Mereduksi
trafik jaringan
·
Mengoptimasi
performansi jaringan
·
Memudahkan
manajemen
·
Mengefektifkan
jaringan yang dibatasi area geografis luas
Penghitungan subnetting pada hakekatnya berkisar di empat
masalah yaitu:
1.
Jumlah
Subnet
2. Jumlah Host per Subnet
3. Blok Subnet
4. Alamat Host- Broadcast.
Penulisan
IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan
192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan
subnet mask 255.255.255.0. Penghitungan /24 diambil dari penghitungan bahwa 24
bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet
masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini
yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan
pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang
bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa:
192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1
pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3
oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4
subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y
adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62
host
- Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir
subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192.
Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang
valid? langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1
angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet
berikutnya.
SUBNETTING
PADA IP ADDRESS CLASS B
Subnetting
class B adalah CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class
C. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet dimainkan di oktet
keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1,
2, 3, dst.
Contoh 1
Coba
dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Dimulai dari yang
menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa:
172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x
adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah
22 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y
adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet
terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382
host
- Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet
berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya
adalah 0, 64, 128, 192.
- Alamat host dan broadcast yang
valid?
Contoh 2
Berikutnya dicoba satu lagi untuk Class B khususnya untuk
yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa:
172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000
(255.255.255.128).
Penghitungan:
- Jumlah
Subnet
= 29 = 512 subnet
- Jumlah
Host per Subnet
= 27 – 2 = 126 host
- Blok
Subnet
= 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
- Alamat
host dan broadcast yang valid?
SUBNETTING
PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau Class C di
oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class
A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa
digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai
/30.
Latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa:
10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
- Jumlah
Subnet
= 28 = 256 subnet
- Jumlah
Host per Subnet
= 216 – 2 = 65534 host
- Blok
Subnet
= 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
- Alamat
host dan broadcast yang valid?
REFERENSI
- Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
- Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy
Program (CNAP), Cisco Systems.
- Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo,
2004.
- http://romisatriawahono.net/2006/02/11/memahami-penghitungan-subnetting-dengan-mudah/